Jumat, 26 Juli 2013

Software sinkronisasi file antar komputer

Akhirnya baru ngeh, jika ada tools sederhana namun powerfull ini. Bagi yang bekerja dengan beberapa komputer yang berbeda, masalah update dan sinkronisasi data menjadi masalah. Daripada report membawa-bawa komputer, alangkah lebih praktis sekedar mebawa memori flash disk dan mensinkronkan data file pekerjaannya dengan usd flashdisk tersebut. Tidak report dan berat membawa-bawa notebook dari kantor ke rumah. Tools ini ternyata disediakan oleh Microsoft. Anda bisa mendownloadnya disini

Minggu, 14 Juli 2013

Maturity - Pilihan - Persistensi

Ada kisah persilatan di china kuno:
Ada pemuda ingin belajar ilmu pedang kepada guru sakti di puncak gunung, setelah menempuh perjalanan sulit dan berbahaya, sampailah kepada guru dimaksud.

Pemuda : " Guru, saya ingin belajar ilmu pedang, berapa lama waktu yang saya perlukan? "
Guru :" 5 tahun ! "
Pemuda : " Wah lama sekali, bisakan dipercepat dengan saya lembur dan berlatih siang malam "
Guru : " Jika demikian , kamu perlu waktu 10 tahun !"
Pemuda : " Lho kok malah jadi lebih lama, saya perlu segera selesai belajar ilmu pedang, apapun saya lakukan agar bisa segera menguasainya, ibu saya sedang sakit sehingga saya perlu segera menyelesaikannya secepat mungkin..."
Guru : " Kamu perlu 15 tahun untuk menguasainya...."

Ilustrasi diatas menggambar betapa perlunya proses dan totalitas untuk belajar sesuatu yang baru. Proses tidak bisa dipaksakan secara instant (maturity). Ada yang pernah menyebutkan proses 10.000 jam untuk menjadi spesialis hingga menjadi ahli.

Pilihan hidup ibarat pelari maraton, perlu persistensi agar bisa mencapai tujuan akhir. Sangat terjadi kita cepat puas dengan hasil cepat dan sementara namun begitu mencapai kegagalan berikutnya kita berhenti dan menyerah tidak melanjutkan pilihan hidup tadi.

Jika sudah diputuskan, pilihan hidup harus dijalani susah dan senang. Masalahnya terkadang kita belum menemukan apa pilihan hidup kita, masih galau untuk memilih apa pilihan hidup ( calling ) kita.

Kapan saat yang tepat untuk memulai dan memutuskan, bukan segera atau beberapa waktu kemudian TAPI saat ini, SEKARANG.

Depok, 14 Juli 2013
Terinspirasi dari proses belajar aktifitas financial yang sudah beberapa kali mengalami kegagalan.

Rabu, 29 Mei 2013

Small step di www.grosirtanahabang.com

Banyak perubahan-perubahan kecil yang diimplementasikan di lapak http://grosirtanahabang.com. Keywords utama juga diimplementasikan. Fitur-fitur untuk mempermudah komunikasi dengan pelanggan telah ditambahkan seperti bukti pengiriman, testimoni, dowbload katalog dsb. Sesuai perkembangan dan pengguna mobile internet, telah ditambahkan kontak whatsapp untuk menyisir pelanggan non BB. A thousand journey started with one step. Hasan Basri

Senin, 31 Desember 2012

Antusiame dan Eforia adalah musuh Investor

Ya betul, tidak salah dengar.... Sejauh ini penulis meyakininya didukung juga oleh investor kawakan Warren Buffet... Berbeda saat menjalankan bisnis yang justru memerlukan antusiasme agar roda bisnis berputar lebih kencang. Kunci untuk menjadi investor adalah kesabaran.... Antusiame dan eforia adalah musuh besar kesabaran. Kunci menjadi investor adalah memilih produk yang tepat, mengetahui kapat saat masuk dan menentukan timing untuk keluar. Kesabaran bukan berarti lambat bertindak. Kesabaran yang diperlukan adalah kesabaran proaktif. Bertindah cepat saat waktu sudah tepat. Antusiasme dan eforia adalah bentuk lain dari sifat dasar manusia : Keserakahan dan Ketakutan. Dua musuh besar investasi. Contoh kongkritnya adalah investasi emas. Kebanyakan awam akan masuk saat eforia emas sedang tinggi-tingginya. Harga emas melambung dan newsmaker berlomba-lomba membentuk opini kenaikan harga ini. Keserakahan memegang peran dengan harapan kebagian gerbong kenaikan harga emas. Namun apa yang terjadi? Begitu awam masuk melakukan pembelian emas dengan harga tinggi, tidak beberapa lama, harga berbalik arah ( koreksi atau mengalami pembalikan down-trend). Newsmaker membuat opini yang menambahkan pesimisme ekonomi. Terjadi "ketakutan" akan mengalami kerugian besar. Awam umumnya akan melakukan cut-loss ( menghentikan kerugian lebih besar). Anehnya, begitu awam keluar dari investasi, harga berbalik arah lagi. Umumnya awam akan buru2 masuk dengan harapan menutup kerugian. Yang terjadi sesudahnya adalah seperti hal diatas : Masuk saat harga tinggi dan jual rugi saat harga di bawah. Investor yang sabar justru akan melihat trend pasar dan tidak terpengaruh emosi. Masuk saat pasar panik/harga murah dan keluar saat eforia tinggi/harga naik. Menyangkut uang, bahkan seorang profesor pun akan panik kehilagan logikanya. Logika ( IQ) cenderung kalah power dengan emosi ( Eq) apalagi jika sudah merugi banyak. Tanjung Priok, 1 Januari 2013 Hasan Basri

Senin, 10 Oktober 2011

Tetap memegang "MIMPI"....

Anda sudah berusaha keras mencapai goal anda, namun belum juga terwujud.....
Sudah anda lakukan berbagai cara, ikut seminar ini-itu, mentoring kepada orang sukses...
Namun belum "pecah telor" atau belum mendekati atau mencapai impian anda...
Anda tentu cemburu dengan anak kemaren sore, yang bahkan juga belajar dari anda, malah melejit dan jauh melampaui anda.....

Tenang!!...
Anda tidak sendirian...
banyak sahabat lain yang mengalaminya....

Tetap menjaga IMPIAN dan GOAL anda....
Barangkali anda tidak diberi rejeki untuk mencapai GOAL dengan cara INSTANT....
Anda diberi "UJIAN" agar "KUDA-KUDA" sebagai pondasi bisnis anda lebih kuat...
Agar...
Bila saatnya nanti anda menemukan dan mendapatkan jalur impian anda...
Anda telah siap dan dapat mempertahankannya untuk waktu yang lama...

Coba baca biografi Abraham Lincoln....

Fasilitas mutasi rekening BCA jadi 3 bulan...

Ternyata BCA telah memberi fasilitas tambahan untuk melihat transaksi 3 bulan sebelumnya dengan memilih histori transaksi bulanan.
Hal kecil, tapi sangat membantu pengguna yang perlu rekap dan melakukan kontrol arus kas-nya. Sangat applicable untuk UKM.
Salut....

Anda kuat dimana?....

Menarik kuliah singkat Pak Yakoeb Ezra....
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan dalam 3 bidang utama:
1. Barang
2. Keadaan/situasi
3. Orang
Orang tersebut kuat di Barang, jika selalu waspada dan teliti thd segala barang2. Orang kuat di Keadaan, jika dia mampu mengontrol diri dalam situasi apapun. Dan orang kuat di "orang" jika dia bisa mudah mengatur/meyakinkan orang. Dengan mengetahui kelemahan di satu bidang, maka kerjasamalah dgn orang yang kuat atau pelan2 tingkatkan bidang yang lemah tsb. Saya termasuk kuat di 1 dan 2...Bagaimana dengan Anda?...